Cara Unik Ilmuwan Menjelaskan Sains Menggunakan Tarian, Jadi Lebih Mudah Dipahami?

Ribuan pelari turut merayakan Hari Tari Dunia yang jatuh pada 28 April 2024 di Solo. Mereka melakukan flashmob yang seru.Foto: dok. Dirjen Kebudayaan dan Mangkunegaran/Saat ribuan pelari turut merayakan Hari Tari Dunia yang jatuh pada 28 April 2024 di Solo.Jakarta -

Sains atau ilmu pengetahuan banyak dianggap sulit untuk dipahami. Hal ini yang membuat berbagai pakar mencoba menjelaskan sains dengan lebih mudah, dengan contoh yang dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satunya cara yang dilakukan para peneliti dari Universitas California San Diego. Mereka menemukan cara unik untuk menjelaskan sains yang rumit kepada siswa dengan lebih mudah, yaitu dengan menggunakan tarian.

Metode ini dikembangkan agar topik-topik ilmiah yang kompleks bisa lebih mudah dipahami dan lebih menarik bagi siswa.

Baca juga: 5 Negara yang Ajarkan Coding di Sekolah, Indonesia Menyusul?Baca juga: AI dan Coding Hanya akan Diajarkan di Sekolah Terpilih, Pakar UGM: Jangan EksklusifPendekatan Lebih Mudah untuk Siswa SMA

Percobaan ini dipimpin oleh mantan mahasiswa pascasarjana Matthew Du dan Associate Professor Kimia dan Biokimia UC San Diego, Joel Yuen-Zhou, dan telah dipublikasikan dalam jurnal Science Advances.

Para peneliti bekerja sama dengan siswa sekolah menengah di Orange Glen High School, Escondido, untuk menjelaskan konsep isolator topologi. Mereka menciptakan koreografi khusus yang bertujuan mengilustrasikan topik ilmiah yang rumit dengan cara yang interaktif.

Metode ini diharapkan dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap konsep-konsep fisika dan kimia yang kompleks melalui gerakan tubuh.

"Saya pikir konsepnya sederhana. Namun, matematika jauh lebih rumit. Kami ingin menunjukkan bahwa konsep-konsep dalam fisika dan kimia, baik yang bersifat teoritis dan eksperimental sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan," kata Yuen-Zhou, sebagaimana dikutip dari laman resmi UC San Diego.

Belajar Sains Melalui Tarian

Para peneliti menciptakan lantai dansa yang menggambarkan isolator topologi menggunakan potongan pita biru dan merah sebagai kisi-kisi. Isolator ini adalah jenis material kuantum yang baru dengan sifat unik, yaitu bagian dalamnya bersifat isolator (tidak menghantarkan listrik) sementara bagian luarnya bersifat konduktor (dapat menghantarkan listrik).

Jika dibayangkan isolator topologi berbentuk seperti burrito, di mana isiannya adalah bagian yang tidak menghantarkan listrik (isolator), sedangkan tortilla di luarnya adalah bagian yang dapat menghantarkan listrik (konduktor).

Selanjutnya, para peneliti membuat koreografi tarian, yang dirancang dengan aturan khusus untuk mengatur gerakan setiap penari. Gerakan ini mencerminkan bagaimana elektron bergerak dalam material tersebut.

Aturan-aturan gerakan ini didasarkan pada konsep Hamiltonian dalam mekanika kuantum. Hamiltonian menggambarkan total energi sistem, termasuk energi kinetik dan potensial serta bagaimana elektron berinteraksi dalam material.

Elektron mengikuti aturan yang diberikan oleh Hamiltonian yang mengatur gerakan mereka berdasarkan energi material tersebut.

Setiap penari (yang mewakili elektron) memegang sepasang bendera dan melakukan gerakan sesuai dengan angka yang diberikan:

1 = melambaikan bendera dengan tangan mengarah ke atas0 = diam-1 = melambaikan bendera dengan tangan mengarah ke bawah

Simulasi ini menggambarkan bagaimana elektron bergerak dalam isolator topologi menurut model sederhana. Dalam hal ini, gerakan tari di tepi isolator topologi mengikuti arah searah jarum jam. Sementara gerakan selanjutnya bergantung pada penari di sebelahnya dan warna pita di lantai.

Penari yang berdiri di atas pita biru akan meniru gerakan penari di sebelahnya, sedangkan penari yang berada di atas pita merah akan melakukan gerakan yang berlawanan.

Jika ada penari yang melakukan kesalahan atau keluar dari lantai, itu tidak mengganggu keseluruhan tarian. Ini mencerminkan kestabilan dan kekokohan isolator topologi.

Mempelajari Proses Kimia dan Fotonik

Dalam penelitian mereka, laboratorium Yuen-Zhou juga mempelajari proses kimia dan fotonik. Ketika memikirkan gelombang cahaya, mereka menyadari bahwa pergerakan sekelompok orang juga menyerupai gelombang.

Hal ini memberi Yuen-Zhou ide untuk menggunakan tari guna menjelaskan topik yang rumit seperti isolator topologi. Menerapkan ide ini tampak seperti tantangan yang menyenangkan bagi Matthew Du.

Du, yang berasal dari keluarga pendidik dan berkomitmen pada penjangkauan ilmiah, mengatakan proyek tersebut memberinya apresiasi karena mampu menyaring sains ke dalam elemen-elemen yang paling sederhana.

"Kami ingin mengungkap konsep-konsep ini dengan cara yang tidak konvensional dan menyenangkan," tuturnya.

Dia berharap, para siswa dapat melihat bahwa sains mudah untuk dipahami dan menyenangkan apabila mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.

Baca juga: Pakar: Mapel AI di Sekolah Penting untuk Adaptasi Siswa, tapi Ini Tantangannya 20DVideo: Kemendiktisaintek Mau Datangkan Robert Myers Sharing Pertumbuhan Ekonomi20DVideo: Kemendiktisaintek Mau Datangkan Robert Myers Sharing Pertumbuhan Ekonomi(faz/faz)

Sebelumnya:Muncul Lagi, Ikan Kiamat Sudah 3 Kali Terlihat Tahun Ini    Selanjutnya:8 Jenis Racikan Kopi Pahit yang Jadi Idaman Para Penggemarnya    

TAUTAN:

Powered by M9WIN Platform Game Online Dengan Grafis Terbaik se-Indonesia @2013-2022 Peta RSS Peta HTML

Copyright Powered by365建站 © 2013-2024